Profil Desa Cempaka
Ketahui informasi secara rinci Desa Cempaka mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil lengkap Desa Cempaka, Bumijawa, Tegal. Kenali potensi agrowisata, pertanian sayuran, data demografi, dan letak strategisnya di lereng Gunung Slamet yang bersanding langsung dengan kawasan wisata Guci.
-
Lokasi Strategis
Berada di lereng Gunung Slamet dan menjadi penyangga utama kawasan wisata andalan Jawa Tengah, Pemandian Air Panas Guci.
-
Lumbung Pertanian Dataran Tinggi
Sentra produksi sayur-mayur berkualitas yang memasok kebutuhan pasar lokal dan regional.
-
Potensi Desa Wisata Berkembang
Memiliki daya tarik alam dan budaya, seperti Pasar Slumpring dan Tuk Mudal, yang menjadikannya destinasi agrowisata yang menjanjikan.

Terletak di ketinggian yang sejuk di lereng selatan Gunung Slamet, Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai salah satu lumbung sayur-mayur utama di kawasan ini. Lebih dari sekadar pusat agrikultur, desa ini memegang peranan krusial sebagai gerbang dan wilayah penyangga bagi destinasi wisata ikonik Pemandian Air Panas Guci. Dengan perpaduan antara tanah yang subur, panorama alam yang memukau dan geliat inovasi pariwisata, Desa Cempaka menjelma menjadi sebuah wilayah dinamis yang menawarkan potret keunggulan agraris sekaligus potensi wisata yang terus berkembang. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas Desa Cempaka, dari kondisi geografis, demografi, hingga potensi ekonomi dan arah pengembangannya di masa depan.
Letak Geografis dan Batas Administratif
Secara geografis, Desa Cempaka berada pada ketinggian rata-rata 700 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya kawasan berhawa sejuk yang ideal untuk budidaya tanaman hortikultura. Lokasinya yang berada di ujung selatan Kabupaten Tegal menempatkannya sebagai salah satu desa perbatasan yang strategis. Berdasarkan data administrasi, luas wilayah Desa Cempaka mencapai 4,27 kilometer persegi atau sekitar 427 hektar.
Wilayah desa ini dikelilingi oleh desa-desa lain di dalam Kecamatan Bumijawa serta berbatasan langsung dengan kabupaten tetangga, yang memperkuat posisinya dalam jalur distribusi hasil bumi. Batas-batas wilayah administratif Desa Cempaka meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Gunung Agung, Kecamatan Bumijawa.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Cintamanik, Kecamatan Bumijawa.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Gunung Agung, Kecamatan Bumijawa.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Tanggeran, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
Struktur topografi yang berbukit-bukit dengan lembah-lembah subur menjadi ciri khas utama lanskap Desa Cempaka. Kondisi ini, meskipun menghadirkan tantangan dalam pembangunan infrastruktur, justru menjadi anugerah bagi sektor pertanian karena aliran air dari pegunungan yang melimpah dan tanah vulkanik yang kaya akan unsur hara.
Demografi dan Kondisi Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan yang dihimpun dari berbagai sumber pemerintah, termasuk data BPS, Desa Cempaka dihuni oleh sekitar 7.904 jiwa. Dengan luas wilayah 4,27 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai angka sekitar 1.851 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan pemukiman yang terpusat dan pemanfaatan lahan yang intensif.
Mayoritas penduduk Desa Cempaka menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Generasi demi generasi, masyarakat desa telah mewarisi keahlian dalam mengolah lahan pertanian di lereng gunung. Petani sayuran menjadi profesi dominan, diikuti oleh buruh tani, pedagang hasil bumi, serta sebagian kecil yang bekerja di sektor jasa pariwisata seiring berkembangnya kawasan Guci dan desa wisata lokal. Komposisi penduduk yang didominasi oleh usia produktif menjadi modal sosial yang penting bagi keberlanjutan ekonomi dan pembangunan desa. Kehidupan sosial masyarakatnya masih sangat kental dengan nilai-nilai gotong royong dan kearifan lokal yang terawat, yang tercermin dalam berbagai kegiatan komunal, baik dalam konteks pertanian maupun sosial keagamaan.
Potensi Ekonomi: Lumbung Sayuran Kabupaten Tegal
Perekonomian Desa Cempaka berdetak seirama dengan aktivitas pertaniannya. Desa ini merupakan salah satu produsen sayuran dataran tinggi terpenting di Kabupaten Tegal. Lahan-lahan pertanian yang membentang di perbukitan desa ditanami berbagai komoditas unggulan seperti kubis, wortel, kentang, daun bawang, dan aneka jenis cabai. Kesuburan tanah vulkanik dari Gunung Slamet, didukung oleh iklim yang sejuk dan ketersediaan air yang cukup, memungkinkan para petani untuk memanen hasil berkualitas sepanjang tahun.
Sistem pertanian di sini telah menjadi rantai ekonomi yang mapan. Para petani mengelola lahannya secara individu maupun berkelompok. Hasil panen kemudian diserap oleh para pedagang pengepul yang datang langsung ke desa, untuk selanjutnya didistribusikan ke berbagai pasar induk di Tegal, Brebes, hingga kota-kota besar lainnya di Jawa Tengah. Alur distribusi yang efisien ini menjadikan Desa Cempaka sebagai pemasok yang andal dan vital dalam menjaga stabilitas pasokan sayuran regional. Di samping pertanian, sektor peternakan seperti ayam dan kambing juga berkembang sebagai usaha sampingan yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian keluarga.
Pesona Wisata dan Potensi Agrowisata
Keberadaan Desa Cempaka yang bersisian langsung dengan kompleks Objek Wisata Guci memberikannya keuntungan posisi yang luar biasa. Desa ini tidak hanya menjadi jalur perlintasan utama bagi wisatawan, tetapi juga berfungsi sebagai kawasan penyangga yang menyediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari penginapan alternatif hingga warung makan. Namun Desa Cempaka tidak hanya mengandalkan "cipratan" ekonomi dari Guci. Pemerintah Desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) secara aktif mengembangkan potensi internalnya menjadi daya tarik wisata mandiri.
Salah satu inovasi yang paling dikenal ialah Pasar Slumpring, sebuah pasar kuliner tematik yang berlokasi di bawah rimbunnya kebun bambu. Pasar ini menawarkan suasana pedesaan tempo dulu dengan menyajikan jajanan tradisional dan menggunakan koin bambu sebagai alat transaksi. Inisiatif ini berhasil menarik wisatawan yang mencari pengalaman otentik dan berbeda.
Selain itu, potensi wisata alam juga digarap serius. Tuk Mudal merupakan sebuah kawasan mata air jernih yang menjadi sumber irigasi bagi ratusan hektar sawah. Kawasan ini telah ditata menjadi ruang publik yang asri untuk rekreasi. Ada pula Bukit Bulak Cempaka (BBC), sebuah titik pandang yang menawarkan panorama perbukitan hijau dan pemandangan matahari terbenam yang memukau. Konsep agrowisata, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam pertanian sambil belajar tentang budidaya sayuran, menjadi arah pengembangan utama yang sangat potensial untuk masa depan desa ini.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan di Desa Cempaka dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Fokus utama pembangunan desa saat ini diarahkan pada tiga pilar utama: peningkatan infrastruktur pertanian, penguatan kapasitas sumber daya manusia, dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur seperti perbaikan dan pengerasan jalan usaha tani menjadi prioritas untuk memperlancar proses pengangkutan hasil panen dari ladang ke pusat pengumpulan.
Pemerintah Desa juga berperan aktif dalam memfasilitasi para petani, misalnya melalui penyuluhan atau koordinasi dengan dinas terkait untuk mendapatkan akses terhadap bibit unggul dan pupuk. Di sektor pariwisata, sinergi antara Pemerintah Desa dan Pokdarwis menjadi kunci keberhasilan. Dukungan regulasi dan anggaran dari desa memungkinkan Pokdarwis untuk terus berinovasi dalam mengelola dan mempromosikan destinasi wisata lokal seperti Pasar Slumpring dan Tuk Mudal.
Tantangan dan Arah Pengembangan ke Depan
Meskipun memiliki banyak potensi, Desa Cempaka juga menghadapi sejumlah tantangan. Ketergantungan yang tinggi pada sektor pertanian membuat perekonomian desa rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan iklim. Tantangan lainnya yaitu menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan kelestarian lingkungan, terutama terkait pengelolaan sampah dan konservasi sumber daya air di tengah meningkatnya kunjungan wisatawan.
Ke depan, arah pengembangan Desa Cempaka akan berfokus pada diversifikasi ekonomi. Agrowisata dipandang sebagai solusi strategis untuk menciptakan sumber pendapatan baru tanpa meninggalkan identitas agrarisnya. Penguatan produk olahan hasil pertanian, seperti keripik sayur atau manisan, juga dapat menjadi nilai tambah yang signifikan. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan di bidang pariwisata, ekonomi kreatif, dan teknologi digital akan menjadi kunci untuk menghadapi persaingan dan memanfaatkan peluang di masa depan. Kolaborasi yang lebih erat dengan pengelola Objek Wisata Guci dan pemerintah kabupaten diharapkan dapat menciptakan sebuah ekosistem pariwisata yang terintegrasi dan saling menguntungkan.
Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, merupakan sebuah entitas yang jauh lebih kompleks dari sekadar desa agraris. Ia ialah jantung kehidupan bagi ribuan warganya, pemasok pangan vital bagi wilayah yang lebih luas, dan sebuah destinasi dengan pesona alam yang otentik. Dengan fondasi pertanian yang kokoh dan visi pengembangan pariwisata yang jelas, Desa Cempaka berdiri sebagai contoh nyata bagaimana potensi lokal dapat dikelola secara kreatif untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan, seraya menjaga harmoni dengan alam yang menjadi sumber kehidupannya.